Lembaga pendidikan Islam Ala Ahlus Sunnah wal Jama'ah dibawah naungan LP Ma'arif Nahdlatul Ulama'

Selasa, 02 April 2024

Ringkasan Materi Kajian Kitab Syu'abil Iman

 

Dokumentasi kegiatan Kajian Romadhon bersama para siswa di halaman Madrasah


Kitab Syu'abil Iman ini dikaji oleh para siswa bersama dengan Dewan Asaatidz wal Ustadzaat MTs. Manbaul Huda Grobogan dalam Kegiatan Romadhon Tahun 2024

Ringkasan Materi Pertemuan Pertama (Sabtu, 16 Maret 2024)

Nadzoman pertama s.d Nadzoman ke-4

Nadzoman kitab Syuabil Iman ini mengikuti wazan/lirik lagu “Mutafa’ilan” yang diuilang bacaanya sebanyak 6x.

Jumlah Bait kitab asli ada 26, kemudian ditambahi 3 bait di awal dan 1 bait di akhiran sehingga total bait ada 30.

Penyusun nadzoman membuka nadzom-nadzomnya dengan mengucap syukur hamdalah, sholawat dan salam untuk Nabi Muhamad, dan keluarganya.

Keimanan yang ada dalam diri manusia itu ibarat pohon yang memiliki cabang dan ranting. Dimana cabang-cabang ini yang mempengaruhi seseorang untuk bersemangat dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.

Penyusun Nadzoman ini berasal dari Negeri Kusyini, Daerah Malibar, dengan kitab asli berbahasa Persia yang kemudian diterjemahkan oleh Syaikh Muhamad Nawawi bin Umar Al-jawi ke dalam bahasa arab.

Jumlah cabang dari keimanan itu ada 77, sebagaimana sabda Nabi Muhamad Saw bahwa Cabang Keimanan itu ada 77, yang paling afdhol adalah mengucap Laa ilaaha illalloh, sedang yang paling ringan adalah menyingkirkan kotoran dari jalan untuk membantu membuat orang yang lewat agar bisa aman dan nyaman saat melewati jalan tersebut. Demikian pula sifat/budaya malu adalah bagian dari iman.

Menurut para ulama’ yang ahli keutamaan bahwa dengan melakukan 77 cabang keimanan ini akan menjadikan seseorang sempurna baik urusan akherat maupun urusan dunianya.

 

Ringkasan Materi Pertemuan Kedua (Ahad, 17 Maret 2024)

Nadzoman ke-5

Cabang Ke-1 : Iman kepada Allah SWT. Yakni yakin bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada satupun makhluk yang bisa menyerupai Allah, dan seluruh makhluk tentunya bergantung kepada Allah. Dia adalah Dzat yang paling awal dan paling akhir, yang paling dzahir dan paling batin, yang tidak ada satupun bentuk makhluk bisa menyamai bentuk Allah.

Cabang ke-2 : Iman Kepada Malaikat Allah. Yakni membenarkan adanya Malaikat sebagai makhluk yang dimuliakan Allah, yang tidak pernah durhaka atas apa yang diperintahkan Allah kepada mereka, selalu menjalankan perintah Allah tersebut. Mereka adalah makhluk halus yang memiliki ruh, memiliki kekuatan untuk berubah-rubah dengan bentuk yang bagus.

Cabang ke-3 Iman kepada Kitab-kitab Allah. Yakin bahwa Allah Swt telah menurunkan kitab kepada para Nabinya yang isi dari kitab tersebut mencakup tentang hukum-hukum agama serta kabar tentang sifat-sifat Allah.

Cabang ke-4 Iman Kepada para Nabi. Yakni kita membenarkan apa yang disampaikan oleh para Nabi tentang sifat-sifat Allah Swt. Dan ada diantara para Nabi itu yang diutus oleh Allah untuk menunjukan jalan kebenaran, ada yang untuk menyempurnakan kehidupan manusia agar selamat dunia akherat, serta ada pula yang dibekali dengan mukjizat untuk menunjang tugas dalam menyampaikan risalah dari Allah Swt.

Cabang ke-5 : Iman kepada hari qiyamat. Hendaknya kita yakin bahwa dunia ini bersifat fana/rusak dan kelak akan hancur keseluruhanya. Selain itu kita juga harus yakin atas peristiwa-peristiwa yang akan terjadi setelah qiyamat meliputi Yaumul Jaza’ (Hari pembalasan amal), yaumul Hisab (Hari penghitungan amal), yaumul Mizan (Hari penimbangan amal), Yaumus-shirot (Hari meniti jembatan shirotol mustaqim), serta tentang syurga dan neraka.

 

Ringkasan Materi Pertemuan Ketiga (Senin, 18 Maret 2024)

Nadzoman ke-6

Cabang ke-6 : Iman kepada Hari Kebangkitan dari qubur (Yaumul Ba’ts). Bahwa seluruh makhluk yang telah mati mati baik yang meti dikubur atau tenggelam dan tidak ditemukan jasadnya atau dengan kondisi lainya, kelak akan dibangkitkan. Menurut pendapat yang disepakati bahwa kebangkitan kelak adalah jasad kita ini bukan dalam keadaan lanya.

Cabang ke-7 : Iman terhadap Taqdir. Yakni meyakini bahwa setiap perkara yang terjadi di alam semesta ini tidak bisa lepas dari ketentuan Allah Swt, sehingga semua manusia wajib ridlo atas keputusan Allah Swt tersebut. Meskipun itu berupa sesuatu yang membuat orang Islam bersedih seperti pernah terjadi di Negeri Baghdad yang pernah dijajah orang kafir hingga 3,5 tahun lamanya, saat itu Alquran dibuat kalung bagi anjing, kitab-kitab karya para ulama dibuang di sungai dajlah dan dijadikan jembatan bagi kuda yang lewat, serta banyak anak-anak serta para wanita yang dibunuh. Termasuk saat ini Negeri Palestina yang digusur oleh tentara Israil, dan juga banjir bandang yang melanda, serta peristiwa-peristiwa lainya semua tidak terlepas dari ketentuan takdir Allah Swt.

Cabang ke-8 Iman terhadap Yaumul Mahsyar. Bahwa seluruh makhluk akan digiring menuju ke padang mahsyar dalam keadaan tanpa alas kaki, telajang, dan kondisi yang belum terkhitan. Dari tubuhnya mengalir deras keringat hingga menjadi banjir mencapai daun teling. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing, meski saling mengenal namun tidak berani saling sapa (Saking kuatirnya akan nasib diri mereka sendiri). Derajad manusia saat itu bertingkat-tingkat, ada (orang bertaqwa) yang amal ibadahnya berubah menjadi kendaraan yang bisa mereka naiki, ada (orang yang sedikit amal ibadahnya) yang berjalan kaki, dan ada pula (orang kafir) yang berjalan menggunakan wajahnya.  Setelah berdiri bertahun-tahun di padang Mahsyar seluruh makhluk digiring menuju jurang neraka untuk melewati shirot. Saat itu keadaan manusia melewati shirot (Sebagaimana keterangan dari Syaikh Hamdan) akan terbagi dalam 7 kelompok yakni : Orang yang shiddiiq (yang Imanya benar dan banyak amal ibadahnya) akan melewati shirot secepat kilat. Orang alim ulama melewati shirot seperti angin yang berhembus kencang. Para wali abdal melewatinya seperti burung yang terbang cepat. Orang yang mati syahid melewatinya seperti kuda yang berlari kencang, dan butuh waktu setengah hari. Orang yang hajinya mabrur (Menjadi insan yang lebih baik selepas hajinya) butuh waktu seharian penuh untuk melewatinya dan orang-orang yang taat beribadah melewati shirot selama sebulan. Adapun kelompok ketujuh yakni pelaku maksiyat akan melewati shirot dalam keadaan memikul dosanya hingga saat api neraka di bawahnya hendak membakar dirinya maka api itu tidak mampu sebab masih ada sedikit cahaya keimanan di hati orang tersebut.

Lalu dimana orang-orang kafir? Mereka belum sempat melewati shirot namun telah dijemput oleh api neraka dan masuk ke dalamnya sebelum yang lainya bisa masuk ke dalam neraka. Maka saat itu seluruh manusia akan malu ketika amalnya dihadapkan kepada Allah Swt dan seluruh amalnya bisa disaksikan oleh makhluk yang hidup saat itu.

Nadzom ke-7

Cabang ke-9 Iman bahwa tempat terakhir orang islam adalah di syurga dan tempat terakhir orang kafir adalah neraka. Yang dimaksud orang Islam disini adalah mereka yang mati dalam keadaan memeluk Islam meskipun sebelumnya ia adalah orang yang kafir. Dan termasuk kelompok orang Islam yakni mereka orang Islam yang ahli maksiat, meskipun sebelum masuk syurga harus dibakar dulu di Neraka. Dan yang dimaksud orang Kafir disini adalah mereka yang matinya setelah baligh dalam keadaan kufur, meskipun dia hidup seumur hidupnya dalam keadaan beriman. Tidak termasuk kelompok orang kafir yang masuk neraka, yakni mereka anak-anak orang kafir yang mati sebelum baligh.

 

Ringkasan Materi Pertemuan Keempat (Selasa, 19 Maret 2024)

Nadzoman ke 8

Cabang Iman ke-10 : Mencintai Allah. Berkata Iman Sahl : Ciri cinta Allah adalah mencintai Al-Quran, ciri cinta Al quran adalah cinta Nabi, ciri cinta Nabi adalah cinta sunah Nabi, Ciri cinta Sunah Nabi adalah cinta akherat, ciri cinta akherat adalah membenci bujukan duniawi, dan ciri membenci bujukan duniawi adalah tidak mencari dunia kecuali sekedar untuk saku menggapai keselamatan akherat.

Cabang Iman ke-11 : Khauf/Takut akan ancaman siksaan Allah. Derajat paling rendah dari rasa khauf adalah menjauhi perkara yang tidak penting yang disebut wira’i. Jika rasa takut lebih besar menjadikan seseorang menjauhi perkara yang tidak jelas halal haramnya disebut taqwa. Jika rasa takut ini diwujudkan dengan mengabdi sepenuhnya kepada Allah, selalu mengingat Allah salam setiap hembusan nafas maka disebut Shidqu, orangnya disebut Shiddiq.

Cabang Iman ke-12 : Mengharapkan rahmat/Kasih sayang Allah. Rasulullah Saw bersabda : Orang jahat (Ahli maksiat) yang masih berharap rahmat Allah adalah lebih dekat kepada Allah Swt dibanding orang yang tekun beribadah tapi berputus asa dari rahmat/kasih sayang Allah.

Cabang Iman ke-13 : Tawakal. Ada 3 tingkatan tawakal yakni :

Tawakal paling rendah yakni percaya atas jaminan pertolongan Allah sebagaimana percaya seseorang kepada wakil. Contoh percaya tukang parkir akan menjaga motor kita dengan baik, percaya tabungan kita dijaga oleh petugas yang menerima tabungan, dst.

Tawakal tingkat sedang, yakni seperti tawakalnya anak kecil terhadap ibunya.Anak kecil itu tidak tertarik sama sekali kepada selain ibu, saat melihat ibu langsung minta gendong, jika kehilangan ibu akan sering menyebut-nyebut si ibu.

Tawakal tingkat tinggi Orang yang memposisikan diri seperti mayit yang mengikuti apapun yang diinginkan oleh orang yang memandikan dirinya. Ia bergerak sesuai gerakan orang yang memandikan itu.

Sampai dimanakah tahapan tawakal kita?

Nadzoman ke 9

Cabang Iman ke-14 : Mencintai Nabi. Rasulullah Saw bersabda : Tidak dikatakan beriman jika seseorang tidak menjadikan aku lebih dicintai daripada dirinya sendiri, daripada harta bendanya, daripada anaknya, daripada orang tuanya, dan daripada seluruh manusia. Jika kita mengaku cinta Nabi maka harus mencintai siapapun orang yang dicintai oleh Nabi, termasuk kepada para ulama’.

Cabang Iman ke-15 : Mengagungkan Kedudukan Nabi Muhammad Saw. Hendaknya kita menjaga adab ketika mendengar nama Nabi disebut kita iringi bersholawat salam kepada Beliau. Kita perbanyak membaca sholawat dan terlebih menghidupkan sunah-sunah Nabi Muhamad Saw.

Cabang Iman ke-16 : Mencintai Agama Islam. Hendaknya kita mempertahankan agama Islam yang kita peluk meskipun harus berkorban harta benda, keluarga bahkan nyawa kita demi menjaga Keislaman di dalam hati.

 

Ringkasan Materi Pertemuan Kelima (Rabu, 20 Maret 2024)

Nadzoman ke-10

Cabang Iman ke-17 : Mencari Ilmu. Rasulullah Saw bersabda : _Mempelajari satu ilmu yang bisa membawa manfaat bagi kehidupan akherat dan dunia itu lebih utama daripada orang yang hidup selama 7.000 tahun yang digunakan untuk puasa setiap siang dan sholat tahajjud setiap malamnya yang puasa dan sholat itu semuanya diterima oleh Allah Swt._  Ketahuilah bahwa berhasilnya mendapat ilmu ada 2 macam yakni dengan : Kasbi/berusaha, yakni dengan banyak membaca dan mempelajari ilmu,  dan sima’i/mendengarkan dari orang yang mengajar. Dan ini tidak lepas dari sifat harus mencintai dan memuliakan guru, suka berkumpul/masuk kelas dan tidak banyak telat masuk. Hendaknya kita mencari ilmu dengan niat mencari ridlo Allah Swt, mencari bekal menuju akherat, menghilangkan kebodohan, menghidupkan agama Islam, bersyukur atas nikmat akal dan atas kesehatan. Jangan niat mencari pujian dan perhatian manusia ataupun mengumpulkan duniawi.

Cabang Iman ke-18 : Menyebarkan Ilmu. Rasulullah Saw bersabda : Hendaknya orang yang mendengarkan ilmu menyampaikan ilmunya kepada orang lain. Ini berlaku kepad asiapapun hingga datangnya hari qiyamat.

Cabang Iman ke-19 : Mengagungkan Al-Quran. Diantara adab mengagungkan Al-quran yakni membacanya dalam keadaan suci, tidak menyentuhnya kecuali dalam kondisi suci, bersiwakan sebelum membaca Al-quran, membaca dalam keadaan duduk tegap, memakai pakaian yang sopan sebab merasa sengan bermunajat dengan Allah, menghadap qiblat, membacanya dengan tartil, meletakan Al-quran di tempat yang mulia, Tidak meletakan Al-quran di tanah/tempat yang rendah, dst.

Cabang Iman ke-20 : Bersuci. Allah Swt memerintah kita bersuci sebelum sholat bail dengan wudlu atau tayammum (Lih.QS.Al-Maidah : 6). Rasulullah Saw juga bersabda : Kecusian adalah sebagian dari Iman.

 

Ringkasan Materi Pertemuan Ke-enam (Kamis, 21 Maret 2024)

Nadzoman ke-11

Cabang Iman ke-21 : Mendirikan sholat lima waktu. Suatu ketika Rasulullah Saw ditanyai tentang bedanya orang mukmin dan orang munafiq, Beliau menjawab : Orang mukmin itu semangatnya terlihat dalam menjalankan sholat, berpuasa dan beribadah, sedang orang munafiq itu bersemangat hanya pada urusan makanan, minuman dan nafsu binatang.

Cabang Iman ke-22 : Menunaikan Zakat. Menunaikan zakat kepada orang yang berhak menerimany dengan niat tertentu, baik berupa zakat fitrah maupun zakat maal.

Cabang Iman ke-23 : Berpuasa di Bulan Romadhon. Yakni menahan dari segala yang membatalkanya dengan niat yang dibaca malam hari dimulai dari fajar menjelang hingga matahari terbenam.

Cabang Iman ke-24 : I’tikaf. Yakni berdiam diri di dalam masjid dengan niat sunah. Ada 4 rukun i’tikaf yakni : Niat diiringi memasuki masjid, i’tikaf hanya berlaku di dalam masjid, i’tikaf sekedar orang yang berada di dalam masjid meskipun ia tidak berhenti dari bergerak, dan yang ke-4 yang i’tikaf adalah orang islam berakal sehat dan suci dari hadas besar.

Cabang Iman ke-25 : Haji. Yakni berangkat ke baitullah Ka’bah untuk melakukan haji atau umroh bagi yang mampu (sehat badanya, punya ongkosnya, aman perjalananya).

Cabang Iman ke-26 : Jihad di jalan Allah. Jihad agar agama Islam tetap ada di muka bumi ini, bagi kita adalah dengan belajar ilmu agama Islam yang sungguh-sungguh dan mempraktikanya dalam kehidupan sehari-hari.

Nadzoman ke-12

Cabang Iman ke-27 : Menjaga Perbatasan. Yakni menjaga tempat yang menjadi perbatasan Negeri agar tidak diserang oleh orang lain yang ingin merebut Negara kita.

Cabang Iman ke-28 : Teguh Pendirian saat berada di medan perang. Ketika kondisi tidak memungkinkan dimana mengharuskan kita berperang melawan musuh, maka kewajiban kita adalah berjuang dengan tanpa rasa takut, meskipun nyawa taruhanya.

Cabang Iman ke-29 : Menyerahkan hasil rampasan perang kepada Imam/Hakim. Termasuk yang harus dilakukan oleh setiap orang mukmin adalah menyerahkan 1/5 hasil rampasan perang untuk diberikan kepada Imam/pemimpin.

 

*Ringkasan Materi Pertemuan Ke-tujuh (Sabtu, 23 Maret 2024), Nadzom ke-13 dan 14*

Nadzoman ke-13

Cabang Iman ke-30 : Memerdekakan Budak. Rasulullah Saw bersabda : Barang siapa memerdekakan budak muslim yang salim (tidak cacat) maka Allah Swt akan memerdekakan setiap anggota tubuh dari orang tersebut dari api neraka dengan sejumlah anggota tubuh dari budak tadi bahkan termasuk farjinya.

Cabang Iman ke-31 : membayar Kafarat (Denda). Kafarat itu macamnya ada 4 yakni : Kafarat Dzihar (menyamakan isteri dengan punggung ibunya), kafarat membunuh orang, dan kafarat berhubungan badan dengan isteri di siang hari bulan Romadhon, Ketiga bentuk kafarat ini harus dibayar dengan memerdekakan budak, atau jika tidak bisa dengan puasa dua bulan berturut-turut, dan jika tidak bisa baru memberi makanan 60 faqir miskin masing-masing 1 mud/7 ons setiap harinya. Hanya saja kafarat memberi makan seperti ini tidak berlaku bagi yang membunuh orang.

Sedangkan kafarat yang ke-4 adalah kafarat yamin (Denda sebab melanggar sumpah) maka bisa memilih antara memberi makan 10 orang miskin masing-masing 1 mud/7ons, atau memerdekakan budak, atau jika kedua pilihan itu tidak mampu maka harus puasa 3 hari berturut-turut.

Cabang Iman ke-32 : Menepati Janji. Sesungguhnya janji itu akan diminta tanggungjawabnya (Lih.QS.Al-Isro’ : 34). Dan sesungguhnya janji adalah Hutang (Hadis Nabi). Sikap suka ingkar janji adalah salah satu dari tanda orang munafiq.

Cabang Iman ke-33 : Bersyukur. Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa kaum yang bersyukur dan beriman (Lih.QS.An-Nisa : 147). Rasa syukur seseorang terlihat pada 3 hal yaitu : Menyadari bahwa nikmat itu datang dari Allah, Senang/bahagia atas kenikmatan yang diberikan dan Melakukan amal yang membuat Allah ridlo.

Cabang Iman ke-34 : Menjaga Lisan. Setiap ucapan kita ditulis oleh Malaikat (QS.Qaaf : 18). Barang siapa beriman kepada Allah dan hari qiyamat maka hendaknya berbicara yang baik atau diam. Imam Syafii berkata : Biasakan berfikir sebelum bicara.

Cabang Iman ke-35 : Menjaga farji. Hal yang dilarang berhubungan dengan farji adalah berzina, liwath/anal sex, Musahaqoh/lesbi, Mufakhazah/Homo, Oral seks. Allah Swt berfirman : Jangan mendekati zina, sesungguhnya ia adalah perkara yang buruk (QS.Al-Isra’ : 32). Lihat pula QS.As-Syu’ara : 165, atau QS.An-Naml : 55.

Nadzoman ke-14

Cabang Iman ke-36 : Menyampaikan Amanat. Sesungguhnya Allah memerintahkan agar kita menyampaikan amanat (QS.An-Nisa : 58).

Cabang Iman ke-37 : Tidak membunuh Manusia Muslim. Allah Swt berfirman : Orang yang sengaja membunuh orang beriman maka balasanya adalah neraka (QS.An-Nisa’ : 93). Lih juga QS.Al-An’am : 151. Membunuh muslim termasuk dosa besar.

Cabang Iman ke-38 : Menghindari makanan dan minuman Haram Rasulullah Saw pernah bersabda : Jasad yang diberi makanan haram maka tidak akan masuk syurga.

Cabang Iman ke-39 : Menghindari harta yang Haram Ada 4 macam hukum bekerja yakni : 1. Wajib, yakni bekerja mencari tambahan kebutuhan hidup secukupnya. 2. Sunah, yakni bekerja agar bisa membantu faqir miskin. 3. Mubah, yakni bekerja untuk kesenangan dan berhias, dan 4. Haram, bekerja untuk bermewah-mewahan.


Ringkasan Materi Pertemuan Ke-Delapan (Ahad, 24 Maret 2024), Nadzom ke-15 dan 16

Nadzoman ke-15

Cabang Iman ke-40 : Menjaga diri dari pakaian, perhiasan dan perabot yang haram. Haram bagi laki-ali dewasa, dan banci memakai sutera, perabot dari emas, atau perak atau yang disepuh dengan emas/perak. Nabi Muhamad Saw bersabda : Barang siapa memakai pakaian sutera di dunia maka Allah Swt akan memberinya pakaiab dari api di hari kiamat.

Cabang Iman ke-41 : Menghindari permainan sia-sia, Contoh taruhan uang, bermain seruling, gambus, gitar, dan semisalnya.

Cabang Iman ke-42 : Sederhana dalam memberikan nafkah, Tidak terlalu berlebihan dan tidak terlalu irit. Firman Allah : Janganlah kami menjadikan tanganmu terbelunggu pada lehermu,. Dan jangan terlalu mengulurkanya karena itu menjadi tercela dan menyesal.

 

Nadzam ke-16

Cabang Iman ke-43 : Tidak menyimpan dendam dan dengki.  Diriwayatkan dari sayyidina Hasan bin Ali Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda : Dendam dan iri dengki itu bisa melahab (melebur) kebaikan-kebaikan sebagaimana apu melahap kayu bakar.

Cabang Iman ke-44 : Tidak mencela kaum Muslimin. Rasulullah Saw bersabda : Kejelekan seseorang cukup dilihat dari sikapnya yang suka meremehkan sesama muslim. Setiap Muslim diharamkan darahnya, hartanya, dan harga dirinya bagi sesama muslim lain.

 

Ringkasan Materi Pertemuan Ke-Sembilan (Senin, 25 Maret 2024), Nadzom ke-17 dan 18

Nadzoman ke-17

Cabang Iman ke-45 : Ikhlas dalam setiap amal perbuatan. Dalam sebuah hadis disebutkan : Sesungguhnya orang yang riya’ (beramal agar mendapat pujian, penghargaan, dan tujuan-tujuan lain selain Allah), mereka di hari qiyamat akan dipanggil dengan 4 julukan yakni : Yaa Muroo in (Wahai orang yang riya’), yaa Mukhaadi’ (Wahai orang yang mengelabuhi), Yaa Musyriku (Wahai orang yang menyekutukan Allah), dan yaa Kaafiru (Wahai orang kafir).

Cabang Iman ke 46 : Merasa bahagia dengan ketaatan dan menyesali dari perbuatan maksiat. Sabda Nabi : Barang siapa yang perbuatan baiknya membuat mereka bahagia (Karena merasa mendapat karunia Allah, bukan sebab sombong), dan perbuatan buruk/jahatnya membuatnya susah, maka mereka adalah orang beriman.

Cabang Iman ke-47 : Bertaubat. Taubat artinya menghentikan maksiat seketika, bertekad untuk tidak mengulangi maksiat itu di masa mendatang meskipun banyak kesempatan mengulanginya terbuka lebar.

Nadzoman ke-18

Cabang iman ke 48 : Melakukan qurban, aqiqah, dan hadyu (sembelihan di tanah makah/madinah). Qurban dilakukan sejak terbitnya matahari di hari raya idul adha s.d hari terakhir tasyriq. Daging qurban dianjurkan dibagi dalam keadaan mentah, jika ia berupa qurban wajib maka semuanya wajib dishodaqohkah. Aqiqah adalah penyembelihan hewan di hari ke-7 pasca kelahiran bayi sebagai bentuk syukur atas karunia anak. Jika anak laki-laki dianjurkan 2 ekor kambing dan jika perempuan maka 1 ekor kambing. Sebaiknya daging aqiqah dibagi dalam keadaan matang. Hadyu adalah hewan yang digiring menuju ke makah/madinah untuk disembilih disana sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah Swt.

Cabang Iman ke-50 : Taat Pemerintah, Allah Swt berfirman : Wahai orang-orang beriman, taatilah Allah, dan taatilah Rasul dan Ulil Amri diantara kalian (QS.An-Nisa : 59).

 

Ringkasan Materi Pertemuan Ke-Sepuluh (Selasa, 26 Maret 2024), Nadzom ke-19 dan 20

Nadzoman ke-19 s.d 20

Cabang ke-50 : Berpegang teguh pada pendapat mayoritas (Ahlissunnah wal jama’ah). Firman Allah : Berpegang teguhlah kalian semua pada tali Allah Swt dan janganlah bercerai berai. (QS.Ali Imron : 103)

Cabang ke-51 : Menjalankan hukum diantara Manusia dengan adil. Allah Swt berfirman :  Maka berilah keputusan dengan adil, dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran (QS.Shaad : 22). Sabda Nabi : Barang saiapa yang menjatuhkan hukuman diantara dua orang yang meminta hukum atau meminta ridlo padanya, kemudian ia tidak menempatkan hukum dengan benar, maka wajib baginya laknat Allah.

Cabang ke-52 : Mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran. Firman Allah : Sebaiknya ada diantara kalian umat yang mengajak pada kebaikan dan memerintahkan perbuatan baik, dan mencegah perbuatan mungkar. (QS.Ali Imron : 104). Kewajiban seorang mukmin adalah memperingatkan orang yang melakukan kesesatan. Tugas kita memperingatkan dan soal hidayah semuanya datang dari Allah Swt. Imam Sulaiman Al-Khawas Ra berkata : Orang yang menasehati saudaranya secara berdua saja maka dia sungguh sedang menasehati, sedangkan yang menasehati saudaranya di hadapan banyak orang maka sesungguhnya dia sedang mencaci maki saudaranya tersebut.

Cabang ke-53 : Tolong menolong dalam hal keimanan dan ketakwaan. Firman Allah : Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketakwaan dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan, (QS.Al-Maidah : 2). Rasulullah Saw bersabda : Barang siapa berjalan untuk menolong dan memberi manfaat kepada saudaranya maka sesungguhnya ia memperoleh pahala orang-orang yang berjuang di jalan Allah.

 

Ringkasan Materi Pertemuan Ke-Sebelas (Rabu, 27 Maret 2024), Nadzom ke-21 dan 22

Nadzoman ke-21

Cabang keimanan ke-54 : Malu kepada Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda : _Malu adalah sebagian dari iman_. Pada hadis yang lain Rasul juga bersabda : _Hendaklah kalian malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya malu._ Maka Abdullah bin Mas’ud berkata : _Yaa Rasul, sungguh kami sudah malu kepada Allah_, Rasulullah Saw kemudian bersabda : _Bukan begitu, orang yang merasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya itu mereka menjaga kepala dan semua anggota di dalamnya (Mata, hidung, mulut dan otak), menjaga perutnya, kemaluanya, kedua tangan, kedua kaki, dan selalu ingat akan akan kematian dan hari kehancuran. Barang siapa menginginkan akherat hendaklah ia meninggalkan perhiasan hidup di dunia dengan memilih urusan-urusan akherat. Barang siapa melakukan ini, maka sesungguhnya mereka telah malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya malu_.

Cabang Iman ke 55 : Berbuat baik kepada kedua orang tua. Allah Swt berfirman : Dan sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan apapun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua (QS.An-Nisa : 36). Suatu ketika seorang laki-laki bertanya kepada Sayyidina Umar : Sesungguhnya aku mempunyai orang tua yang lumpuh dan setiap ia memenuhi hajatnya selalu ku gendong menuju hajat tersebut. Apakah aku telah memenuhi hak ia atas diriku? Maka sayyidina Umar menjawab : Belum. Sebab dulu diwaktu kamu kecil ia juga menggendongmu agar kamu tetap hidup, tapi sekarang kamu menggendongnya dan kamu berharap segera berpisah darinya.

Cabang Iman ke-56 : Silaturrahmi (Menyambung tali persaudaraan). Rasulullah Saw bersabda : barang siapa ingin mendapat kebahagiaan dipanjangkan umurnya dan dilapangkan rizkinya hendaknya ia bertaqwa kepada Allah dan menyambung tali persaudaraan.

Cabang Iman ke-57 : Budi pekerti yang baik. Sebagian ulama berpendapat bahwa diantara tanda budi pekerti yang baik adalah banyak punya rasa malu, jarang menyakiti orang, suka damai, jujur lisanya, sedikit bicaranya, banyak beramal, jarang melakukan kesalahan, bersikap baik, menyambung tali persaudaraan, murah hati, penyabar, banyak bersyukur, ridlo, bijaksana, dst.

Nadzom ke-22

Cabang iman ke-58 : Berbuat baik kepada hamba sahaya/bawahan. Diantara berbuat baik kepada sahaya/bawahan adalah memperlakukan mereka dengan baik, memaafkan bila mereka berbuat salah, mengajari mereka perkara wajib dalam agama seperti tatakrama dengan atasan serta perkara wajib lainya, memberikan nafkah yang cukup, memperhatikan waktu istirahat mereka.

Cabang Iman ke-59 : Mengajari agar bawahan bisa taat kepada atasanya. Hendaknya seorang hamba/bawahan menaati atasanya sesuai kadar kemampuan selama bukan dalam perkara maksiat. Diceritakan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah Saw bersabda : Sesungguhnya seorang hamba ketika menaati tuanya dengan penuh keikhlasan serta beribadah dengan maksimal kepada Allah Swt maka baginya pahala 2 kali.


Ringkasan Materi Pertemuan Ke-Dua Belas (Kamis, 28 Maret 2024), Nadzom ke-23 dan 24

Nadzoman ke-23

Cabang Iman ke-60 : Menjaga hak-hak keluarga dan anak-anak, memberikan nafkah secara baik serta mengajari mereka ilmu agama. Seorang kepala rumah tangga hendaknya menafkahi anak dan isterinya dengan baik, berkesinambungan dan tidak terputus. Juga mengajari mereka tentang adab/tata krama, tentang ilmu agama, tentang ilmu dunia, serta hal-hal lain terkait kehidupan dunia dan akherat.

Nadzoman ke-24

Cabang Iman ke-61 : Mencintai ahli ilmu. Rasulullah Saw bersabda : Perbanyaklah kenalan-kenalan orang mukmin sebab kelak di hari qiyamat setiap orang mukmin bisa memberikan syafaat kepada mukmin lainya. Sabda Rasul lainya : Perumpamaan mukmin satu dengan lainya adalah seperti satu jasad, jika ada salah satu yang sakit maka yang lainya ikut merasakan panas dan tidak bisa tidur.

Cabang Iman ke-62 : Menjawab salam sesama muslim. Rasulullah Saw bersabda : Ketika mukmin satu menjawab salam dari mukmin lainya maka para Malaikat akan mendoakan mereka sebanyak 70 kali. Rasulullah Saw bersabda : Penghormatan yang sempurna diantara kamu adalah berjabat tangan.

Cabang Iman ke-63 : Menjenguk orang sakit. Rasulullah Saw bersabda : Ketika salah seorang menjenguk orang yang sakit, maka seolah ia sedang menyelami rahmat Allah Swt. Bila ia duduk di sisinya maka rahmat itu bersemayam dalam dirinya.

Cabang Iman ke-64 : Melakukan sholat jenazah untuk mayat orang Islam. Rasulullah Saw bersabda : Barang siapa disholati oleh seratus orang Islam maka dosanya diampuni oleh Allah Swt.

Khusus materi ini dilaksanakan di halaman Madrasah sekaligus peringatan Nuzulul Quran. Adapun hasil materi bisa disimak pada video di link berikut ini : Kegiatan Pesantren Kilat Romadhon sekaligus Peringatan Nuzulul Quran Keluarga Besar MTs. Manbaul Huda Grobogan Desa Tanggungharjo Kec./ Kab. Grobogan Propinsi Jawa Tengah Tahun 2024


Ringkasan Materi Pertemuan Ke-Tiga Belas (Sabtu, 30 Maret 2024), Nadzom ke-25 dan 26

Nadzoman ke-25

Cabang Iman ke-65 : Mendoakan orang Islam yang bersin. Rasulullah Saw bersabda : Apabila salah satu diantara kalian bersin maka ucapkanlah “Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamiin”, Kemudian orang yang disampingnya mendoakan : “Yarhamukalloh” dan yang bersin membalas doa : “Yaghfirollohu lii wa lakum”. Kadang kita yang bersin juga boleh mendoakan : “Yahdikumulloh”.

Cabang Iman ke 66 : Menjauhi orang-orang yang merusak. Imam ibnu Imad berpendapat : Sebaiknya seorang tidak bergaul dengan orang-orang fasiq, sebab meskipun ia bisa menghindari melakukan dosa saat bersama mereka maka ia tidak terhindar dari sebagian tingkah laku mereka. Sebab watak dan tingkah laku bisa menular tanpa disadari saat berkumpul dengan seseorang.

Nadzoman ke-26

Cabang Iman ke 67 : Menghormati tetangga. Rasulullah Saw bersabda : Berbuat baiklah dengan tetangga, maka kalian akan betul betul menjadi seorang Muslim. Rasul juga bersabda : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tetangga.  Rasulullah Saw juga bersabda : Sesungguhnya tetangga yang melarat kelak di hari qiyamat akan bergelayut kepada tetangganya yang di dunia menjadi orang kaya seraya berkata kepada Allah Swt : Wahai Tuhanku, tanyakanlah kepada dia mengapa tidak mau berbuat baik kepadaku (dengan sedekahnya).

Cabang Iman ke 68 : Menghormati tamu. Menghormati tamu maksudnya menyambut, menjamu, dengan ekspresi gembira, bicara dengan baik, menghidangkan yang dimiliki serta melakukan sendiri dalam menghidangkan dan melayani tamu. Rasulullah Saw bersabda : Tidak ada seorang hamba yang beriman yang didatangi oleh tamu kemudian ia menunjukan wajah yang gembira kecuali Allah Swt mengharamkan tubuhnya dari api neraka.

Cabang Iman ke 69 : Menutupi aib orang lain. Diceritakan bahwa suatu ketika seorang wanita datang kepada sayyid Hatim bin Alwan Al-Ashom, namun tiba-tiba wanita itu kentut. Karena kerasnya sehingga wanita itu malu, sehingga Sayyid Hatim berpura-pura bilang agar wanita tadi mengeraskan suaranya sebab beliau tidak mendengar suara si wanita apalagi suara kentut wanita tadi. Karena itu Syaikh Hatim disebut Al-Ashomn (yang tuli). Kisah ini menceritakan betapa pentingnya menutup kekurangan orang lain.


Ringkasan Materi Pertemuan Ke-Empat Belas (Senin, 01 April 2024), Nadzom ke-27 dan 28

Nadzoman ke-27

Cabang Iman ke 70 : Bersabar. Meliputi sabar menjalankan ketaatan, sabar menghadapi musibah, sabar meniggalkan maksiat dan sabar menghadapi orang-orang disekitar dengan tidak membalas keburukan orang dengan perilaku buruk yang sama dan justeru ikut memikul beban serta memaafkan mereka.

Cabang Iman ke 71 : Zuhud/membatasi diri. Imam Al-Ghazali berkata : Zuhud artinya meninggalkan gemerlap dunia, sebab sadar akan kehinaan dunia dibanding keindahan dan kemuliaan akherat.

Cabang Iman ke 72 : Cemburu dan tidak membiarkan pria bergaul dengan wanita lain secara bebas. Rasulullah Saw bersabda : Sesungguhnya Allah Swt itu pencemburu, dan kecemburuan Allah itu adalah kelembutan-Nya, yakni saat melihat seorang mukmin melakukan sesuatu yang diharamkan-Nya.

Cabang Iman ke 73 : Berpaling dari percakapan yang tidak bermanfaat. Rasulullah Saw bersabda : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari qiyamat, maka berbicaralah yang baik atau lebih baik diam.

Cabang Iman ke 74 : Juud/Sakha’ (Dermawan). Iman Al-Ghazali berpendapat bahwa dermawan adalah sikap tengah-tengah, tidak berlebih-lebihan dan tidak pula terlalu irit.

Nadzoman ke-28

Cabang Iman ke 75 : Menghormati yang tua dan mengasihi yang muda. Rasulullah Saw bersabda : Tidak termasuk dari kita (Umat Islam), mereka yang tidak menghormati yang lebih tua dan tidak menyayangi yang lebih muda, serta tidak mengetahui hak-hak orang alim.

Cabang Iman ke 76 : Merukunkan hubungan yang rusak antara orang-orang Islam. Allah Swt berfirman : Rukunkanlah olehmu sekalian, antara dua orang saudaramu (QS.Al-Hujurat : 10) Rasulullah Saw juga bersabda : Sudikah jika kalian aku beritahu sesuatu yang lebih utama daripada derajatnya orang yang sholat sunnah dan puasa sunah? Para Sahabat menjawab : Iya yaa Rasulallah, Kemudian Rasulullah Saw bersabda : Yaitu merukunkan dua orang yang bersengketa.

Ringkasan Materi Pertemuan Ke-Lima belas (Selasa, 02 April 2024), Nadzom ke-29 dan 30

Nadzoman ke-29

Cabang Iman ke 77 : Mencintai orang lain sebagaimana mencintai diri sendiri. Rasulullah Saw bersabda : Tidaklah sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Diantara bentuk cinta itu bisa berupa : Melakukan sesuatu bersama-sama, merasa senang saat diperlakukan seperti itu, menasehati dengan nasehat yang ia juga bisa senang saat mendengarkanya, menanggung penderitaanya, menjaga harga dirinya, mengakui kelebihan saudara, menyimpan rapat aib mereka.

Nadzom ke-30

Penutup. Semoga rahmat yang agung serta keselamatan senantiasa tercurahkan ke haribaan baginda Nabi Agung Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya. Dan Semoga Allah Swt menjadikan kita golongan orang-orang yang mendengarkan nasehat yang baik, memberi rizqi berupa ilmu dan pengamalanya, serta mati dalam keadaan Islam, Aamiin yaa Robbal ‘Aalamiin.



Untuk lebih jelasnya tentang keterangan dari materi kitab Syu'abil Iman diatas dapat disimak melalui video Kajian kitab Qomi'ut Tughyan (Syarah Nadzoman Syu'abil Iman) yang kami upload pada facebook melalui urutan kajian yang kami susun disini : Daftar Link Kajian Kitab Qomi'ut-Thughyan dengan Makna jawa tiap kata
 
Untuk materi nadzoman Kitab Syu'abil Iman bisa dilihat disini : Nadzoman kitab Syu'abil Iman Karya Syaikh Zainuddin Al-Malibari
BERIKAN KOMENTAR ANDA UNTUK KEMAJUAN INSTANSI KAMI, TERIMA KASIH